Hartoyo, pegiat LGBT yang pernah muncul di Kompas TV dengan tampilan Ustadz, kembali sewot. Gara-garanya, Fahira Idris mengomentari cuitannya dengan istighfar. Bahkan Hartoyo menyebut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu ikut-ikutan memprovokasi.
“Mulai deh, pjabat satu ini ikut2 memprovokasi @fahiraidris,” kicau Hartoyo melalui akun Twitter pribadinya @HartoyoMdn, Senin (2/6/2016).
Padahal, Fahira Idris hanya menuliskan istighfar: “Ck..ck..ck.. Astagfirullah @HartoyoMdn”
Ck..ck..ck.. Astagfirullah @HartoyoMdn https://t.co/xzOda83rID— Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 2 Mei 2016
Seperti diberitakan sebelumnya, Hartoyo mengkritisi program Magrib Mengaji yang diluncurkan Walikota Bandung Ridwan Kamil pada Jumat (29/4/2016) lalu.
Hartoyo menyebut mengajari orang Sunda mengaji sama dengan mengajari anjing menggonggong.
“Ngajari at ngajak org Sunda ngaji, it sama aja, ngajari anjing mengonggong :) @kangsemproel @ridwankamil @Elianamungan @Gilang_Mahesa,” kicaunya, Ahad (1/5/2016).
Terang saja, kicauan itu menuai protes dari sejumlah netizen.
“Mas @HartoyoMdn awas off side.. Kenapa mengumpamakan org sunda dg Anjing??,” kata @kangsemproel.
“sayaorang sunda maksud di situ apa orang sunda di samakan dengan anjing,” kata @MrBeurit.
Mendapat protes bertubi-tubi, Hartoyo beralasan bahwa maksudnya bukanlah menyamakan orang Sunda dengan anjing tetapi ia mengkritisi bahwa program Magrib Mengaji tidak perlu. Menurut Hartoyo, yang perlu adalah program mencegah narkoba.
“Program2 sprti itu loh kang @ridwankamil yg sya maksud bnar2 dibutuhkan oleh masyarakat Bandung, cegah Narkoba n HIV,” cuitnya. [Siyasa/Tarbiyah.net]
No comments:
Post a Comment