Jenderal Veteran Perang Timor Timur Ini Ungkap Permainan Asing dalam Kasus Tolikara - Amazing Indonesia

Latest

Monday 27 July 2015

Jenderal Veteran Perang Timor Timur Ini Ungkap Permainan Asing dalam Kasus Tolikara

Veteran perang Timtim Letjen TNI Purn J Suryo Prabowo mencium adanya permainan asing dalam kasus pembakaran masjid di Tolikara pada Idul Fitri (Jum’at, 17/7/2015) lalu. Ia pun mendeteksi adanya kemiripan pola dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia.

Menjelang lepasnya Timor Timur dari Indonesia, dalam kurun waktu 1996-1998 sebuah mushola dibakar di Viqueque, kemudian banyak gereja dibakar di luar Timor Timur. Pada tahun 1996, ribuan pasukan Australia disiagakan di Darwin, dilatih untuk bisa beroperasi di daerah tropis.




Tiga tahun kemudian, yakni pada 1999, pasukan Australia itu tiba di Bumi Loro Sae di bawah bendera PBB sebagai pasukan INTERFET (International Force for East Timor). Tak lama kemudian, akibat intervensi global, terjadi referendum dan Timor Timur lepas.

Kini, di saat Masjid Baitul Muttaqin Tolikara dibakar, sekitar 20.000 ribu marinir AS telah berada di Darwin. “Apakah mungkin tiga tahun lagi Marinir AS itu akan ke Papua sebagai INTERFWEP (International Force for West Papua)?,” sentil Prabowo seperti dikutip Forum Keadilan, Senin (27/7/2015).

Saat ini sedikitnya ada 20 negara di Papua yang ‘mencari makan’. Kenyamanan mereka belakangan sedikit terusik.

“Kita harus benar-benar memahami, bahwa peristiwa Tolikara itu bagian dari agenda dunia yang karena kenyamanannya dalam mencari makan di Indonesia terusik, lalu mewujudkan kemarahannya dengan menggunakan strategi: ‘kalau gue kagak, elu pun juga kagak bakalan dapet’. Lihat saja, peristiwa itu terjadi hanya dua bulan setelah pers asing diijinkan Presiden Jokowi meliput di Papua,” tambah Prabowo.
Seperti diketahui, pada saat Idul Fitri 17 Juli lalu, terjadi kerusuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikori, Papua. Gerombolan jemaat GIDI menyerang jamaah shalat Idul Fitri dan membakar Masjid Baitul Muttaqin serta puluhan rumah dan kios.

Sejumlah sumber menyebutkan, jemaat GIDI menyerang karena surat larangan menggelar shalat Idul Fitri dan menggunakan speaker diabaikan oleh warga Muslim. Sementara di hari yang sama, GIDI menyelenggarakan pertemuan internasional yang mendatangkan pendeta asal Israel. [Siyasa/Tarbiyah.net]

Keterangan foto:
1. Letjen TNI Purn J Suryo Prabowo (Inilah.com)
2. Masjid Baitul Muttaqin sebelum (atas) dan sesudah (bawah) dibakar




No comments:

Post a Comment