Video Bukti, Pendeta Junaedi Palsukan Surat Az Zukhruf ayat 61 - Amazing Indonesia

Latest

Friday 8 April 2016

Video Bukti, Pendeta Junaedi Palsukan Surat Az Zukhruf ayat 61

Pendeta Junaedi bercita-cita memiliki jemaat gereja yang seluruhnya berasal dari Muslim. Ia sendiri mengaku sebagai mantan muslim dan bisa membaca Al Quran.

Dalam videonya yang beredar di Youtube, Pendeta Junaedi terlihat memalsukan Surat Az Zukhruf ayat 61. Baik ayatnya maupun terjemahnya.

Misionaris yang mengaku telah memurtadkan ratusan orang itu mengatakan bahwa jalan lurus (shirathal mustaqim) yang diminta muslim dalam shalat ketika membaca Surat Al Fatihah adalah Yesus. Ia beralasan, hal itu ia temukan di Surat Az Zukhruf ayat 61.

Junaedi lalu membaca surat Az Zukhruf ayat 61, namun ada perbedaan pada kata “wattabi’uuni.”

Yang kelihatan modus kepalsuannya, saat ia menterjemahkan ayat itu pada menit ke 10:20 dalam video tersebut.

“Sesungguhnya Isa al Masih benar-benar memberitahukan hari kiamat. Janganlah kamu ragu-ragu tentang hal itu, ikutlah kepadanya karena dia jalan yang lurus.”

Terjemahan ini merupakan terjemahan palsu. Terlebih ketika misionaris itu menyatakan bahwa Al Quran menyuruh mengikuti Yesus melalui ayat tersebut.






Surat Az Zukhruf ayat 61 berbunyi sebagai berikut:

وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ

“Dan sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (QS. Az Zukhruf: 61)

Orang yang bisa bahasa Arab pasti memahami bahwa Isa disebut sebagai orang ketiga atau orang yang dibicarakan (ghaib) dengan dhamir “hu” yang artinya “dia.” Sedangkan pada kata “wattabi’uuni” dhamirnya adalah dhamir mutasil dengan huruf nun yang merupakan kata ganti orang pertama atau yang berbicara (mutakallim). Artinya adalah “dan ikutilah Aku (Allah)”.

Wattabi’uuni” (dan ikutilah Aku) inilah yang dipalsukan oleh pendeta Junaedi. Ia menyebutkan “ikutlah kepadanya” agar bisa dipersepsikan ikutilah Isa atau ikutilah Yesus.

Selain itu Junaedi juga memalsukan makna “wa innahu la ‘ilmun lis sa’ati” dengan mengatakan bahwa Isa tahu kapan datangnya hari kiamat, padahal maknanya adalah turunnya Isa kelak di akhir zaman merupakan tanda datangnya hari kiamat sebagaimana dijelaskan Ibnu Abbas dan Mujahid ketika menafsirkan ayat ini. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]



No comments:

Post a Comment