Polri Tolak Hasil Autopsi Siyono yang Dilakukan Muhammadiyah dan Komnas HAM - Amazing Indonesia

Latest

Wednesday 13 April 2016

Polri Tolak Hasil Autopsi Siyono yang Dilakukan Muhammadiyah dan Komnas HAM

Polri menolak hasil autopsi terhadap jenazah Siyono yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah dan Komnas HAM. Polri menyatakan tetap berpegang pada hasil autopsi dokter forensik kepolisian yang menyimpulkan ada perkelahian.

"Itu adalah hak mereka (Muhammadiyah dan Komnas HAM, red) untuk menyampaikan. Menurut hasil yang pernah disampaikan Kapusdokkes, itu ada benturan di kepala, kemudian juga ada tanda-tanda kekerasan yang dilakukan oleh kedua belah pihak," kata Juru bicara Polri, Agus Rianto.

"Dalam artian, mereka berkelahi di dalam kendaraan, seperti itu," tambah Agus seperti dikutip BBC.

Senin (11/4/2016) lalu, Komnas HAM dan PP Muhammadiyah mengumumkan hasil autopsi terhadap jenazah Siyono.






Komisioner Komnas HAM Sianne Indriyani dalam konferensi pers mengungkapkan, Siyono mengalami beberapa patah tulang yang diakibatkan oleh benda tumpul. Terdapat lima tulang iga patah di bagian kiri, satu di bagian kanan. Penyebab kematian Siyono, menurut Sianne, tulang patah ke arah jantung. (Baca: Hasil Autopsi, Siyono Tidak Melakukan Perlawanan)

Dari seluruh luka yang diteliti, tidak ditemukan luka defensif sehingga disimpulkan bahwa Siyono tidak melakukan perlawanan.

"Dari seluruh rangkaian autopsi ini, tidak adanya perlawanan dari luka luka yang diteliti. Jadi, tidak ada perlawanan dari Siyono, tidak ada luka defensif dari Siyono," kata Sianne.

Menurut Sianne, dari 10 dokter yang melakukan autopsi, tidak ada satu pun yang berbeda pendapat. Adapun sembilan dari 10 dokter itu berawal dari tim forensik sedangkan satu dokter lainnya merupakan dokter dari Polda Jateng. Ia juga menegaskan, jenazah Siyono belum pernah di-autopsi sebelumnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, autopsi jenazah Siyono dilakukan pada Ahad 3 April 2016. Autopsi yang dilakukan oleh Muhammadiyah bekerja sama dengan Komnas HAM itu berjalan lancar. Masyarakat juga menerima autopsi, tidak menolak sebagaimana isu yang berkembang sebelumnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]



No comments:

Post a Comment