Mehmet Ciplak adalah tentara Turki yang menemukan dan menggendong jenazah Aylan Kurdi di Pantai Turki, Rabu (2/9/205) lalu. Ketika pertama kali melihat sosok bocah itu terombang-ambing ombak dan kemudian terdampar di pantai, perasaan Ciplak teraduk-aduk. Ia membayangkan jika bocah itu adalah anaknya.
“Aku membayangkan anakkulah yang sedang terbaring di tempat itu,” kata Ciplak ketika melihat tubuh Aylan diombang-ambing ombak ke bibir pantai. Setelah terdampar di tepi pantai, kadang ombak masih menyentuhnya.
Sembari mendekati tubuh bocah itu, Ciplak berharap ia masih hidup. Meskipun ia meyakini tidak mungkin anak sekecil itu masih hidup setelah diombang-ambingkan ombak, Ciplak berdoa.
“Bocah Aylan terbaring telungkup seperti anak yang sedang tidur. Ombak kadang mendekati dan menyentuh tubuhnya dan pergi. Walaupun sudah hampir dipastikan Aulan telah meninggal, tapi saat itu aku berdoa, ‘Ya Allah, semoga dia masih hidup’, tapi setelah kudekati sama sekali tidak ada tanda kehidupan,” lanjut Ciplak seperti dikutip Dakwatuna, Senin (7/9/2015).
Ciplak memiliki anak yang berusia enam tahun. Ketika menggendong Aylan, ia membayangkan bahwa yang sedang digendongnya adalah anaknya sendiri.
“Aku membawanya seperti seorang ayah yang menggendong anaknya, bukan seorang petugas yang sedang menunaikan pekerjaannya. Tubuh Aylan terasa sangat ringan. Tapi perasaan membawanya adalah sesuatu yang sangat berat. Aku sebagai seorang ayah yang sedang membawa anaknya yang telah meninggal dunia,” kenang Ciplak.
Cıplak sama sekali tidak menyangka kalau foto dirinya menggendong Aylan akan tersebar ke seluruh dunia dan menjadi gambar headline media-media terkemuka. Bahkan hingga kini, setiap melihat foto dirinya, selalu hadir perasaan yang sama saat membawa Aylan. Menurutnya, membawa jasad Aylan adalah hal yang terberat sepanjang 10 tahun dirinya bertugas. [Siyasa/Tarbiyah.net]
No comments:
Post a Comment