‘Denny J.A, Tidak Pas Seruan Ulama Anda Jadikan Guyonan Survei’ - Amazing Indonesia

Latest

Sunday, 16 August 2015

‘Denny J.A, Tidak Pas Seruan Ulama Anda Jadikan Guyonan Survei’

Ratusan netizen mengkritik keras survei kecil-kecilan Denny J.A di fan page miliknya yang menyoal seruan Ustadz Yusuf Mansur.

“Sahabat, setujukah anda bahwa kurs dollar bisa diturunkan dengan doa bersama penduduk indonesia? Inilah yang dianjurkan Ustadz Yusuf Mansur. Bahwa dengan doa bersama, apalagi dengan 7 TV nasional, nilai tukar dollar segera akan turun menjadi di bawah sepuluh ribu rupiah,” tulis Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu melalui fan page Denny J.A’s World, Ahad (16/8/2015).




“Jika seruan ini benar, bukankah sang ustadz layak dinominasikan menerima nobel ekonomi karena berhasil menemukan solusi yang tak terpikirkan ekonom kawakan manapun,” lanjutnya. “Jika seruan ini salah, bukankah itu contoh banyaknya ustadz yang menggampangkan persoalan. Bukannya pencerahan yang diajarkan tapi jalan pintas yang tak menghargai ilmu ekonomi, bahkan dapat membuat ajaran agama menjadi bahan tertawaan dunia?”

Di antara ratusan kritik itu, komentar Syahrial Nasution seakan menjadi tamparan keras bagi Denny JA. Komentar yang dinilai ilmiah itu ditutup dengan simpulan tegas: Tidak pas seruan ulama untuk Anda jadikan guyonan survei. Ketika berita ini ditulis, komentar tersebut telah di-like 257 pengguna Facebook, menjadikannya sebagai komentar terpopuler menanggapi survei kecil-kecilan Denny JA.

“Bro… Ada hal yang memang empiris. Namun, ekonom juga mengakui the invisible hand. Anjuran ustad atau kiai atau pendeta bukan pendekatan logika. Sama halnya apakah bisa kita survei janin yang ada dalam perut ibu akan sebodoh Denny JA atau sehebat Firaun? Seruan ulama untuk kedamaian dan ketenangan bathin. Dengan harapan setelah ketenangan bathin tercapai, lantas muncul ketenangan pikiran untuk secara empiris para pemangku kebijakan dapat mengatasi masalah. Tidak pas seruan ulama untuk Anda jadikan guyonan survei,” tulis Syahrial Nasution. [Ibnu K/Tarbiyah]




No comments:

Post a Comment